Sabtu, 06 Oktober 2012

PENALARAN INDUKTIF

DEFINISI PENALARAN

        Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

              Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

              Penalaran (Reasoning) adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan proposisi.
 
Pengertian Penalaran Induktif
  • Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya : 
  1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir secara logis.
  2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengelaman.
  3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contoh penalaran Induktif :
  1. Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
  2. Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
  3. Semua logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)
Penalaran Induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran Induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

  • Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar. 

Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

MACAM-MACAM PENALARAN INDUKTIF: 
  
   a. Generalisasi 

Definisi Generalisasi
-   proses berpikir yang bertujuan menarik kesimpulan umum dari berbagai kalimat khusus.
-  Generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contohnya :
• Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.
• Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.

Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis Pernyataan “Semua buah berwarna hijau rasanya manis” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya: Buah kedondong juga berwarna hijau, namun rasanya asam.

Generalisasi dibedakan menjadi 2 yaitu:

- Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana semua peristiwa yang diteliti dan telah menjadi dasar penyimpulan.
Contoh : perhitungan jumlah siswa disuatu sekolah.

- Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh wanita dewasa gemar menggunakan sepatu hak tinggi. 

   b.  Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika ada persamaan dalam berbagai bidang.

Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
1)      Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
2)      Meramalkan kesaman
3)      Menyingkapkan kekeliruan
4)      klasifikasi

Contoh analogi :
Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia yang tidak sombong. Oleh karena itu, bila kita memiliki kepandaian dan kelebihan, kita harus bersikap seperti padi yang semakin berisi, semakin merunduk. 

   c.  Kausal
Sebuah pernyataan yang timbul berkat adanya elemen elemen yang memiliki hubungan atau keterkaitan.

Jenis jenis hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
irwan tidak mengerjakan PI, sehingga ia tidak dapat lulus tahun ini

b. Akibat – Sebab.
Motor temanku mogok, disebabkan kehabisan bensin

c. Akibat – Akibat.
kakak terjebak macet total dijalan, sehingga kakak beranggapan akan telat masuk kerja.






 DAFTAR PUSTAKA


http://dizly.wordpress.com/2011/02/28/pengertian-dan-penjelasan-penalaran-induktif/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar