NPM : 22210989
KELAS : 1EB06
PERANAN MANAJER KEUANGAN
DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
EKONOMI NASIONAL
Abstraksi
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Pendahuluan
Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia telah memasuki tahun ke empat. Dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah merasuk ke segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial dan politik. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia ini bermula dari negara-negara tetangga seperti Thailand, Filipina, Malaysia dan Korea Selatan. Tapi negara-negara tetangga yang mengalami guncangan ekonomi tersebut, kini telah berhasil keluar dari krisis dan berusaha meraih pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Sebaliknya Indonesia yang sebelum krisis menunjukkan kondisi yang lebih baik sampai saat ini masih berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi.
Pertama, marilah kita lihat kembali kondisi ekonomi Indonesia. Pada tahun 1998 kita mengalami kontraksi ekonomi yang paling tajam dalam sejarah : minus 13,2%. Bila ada pertumbuhan positif pada tahun 1999 (0,5% sampai 1%), dan tahun 2000 (3,0% sampai 5%), maka kondisi tahun 2001 yang akan bertumbuh positifpun, masih akan menunjukkan pendapatan nasional yang lebih rendah dari tahun 1997.
Kedua, untuk mendapat US$1 kita membutuhkan Rp. 2.200 pada tahun 1997, dan kini dalam tahun 2000 kita memerlukan Rp. 9.000 lebih untuk memperoleh dolar yang sama. Artinya secara keseluruhan nilai tukar rupiah merosot sangat tajam. Gabungan dari penurunan tingkat produksi nasional dan kemorosotan nilai tukar itu, membuat posisi Indonesia menukik secara tajam dalam perbandingan pendapatan nasionalnya dengan negara-negara lain di dunia. Ini membuat setiap upaya pemulihan ekonomi menjadi sangat berat, karena kita harus bekerja keras luar biasa untuk bisa mencapai level tahun 1997 pada tahun 2002. Sementara negara-negara lain, khususnya yang tidak ditimpa krisis, terus maju di tahun 2001 dan 2002 mendatang.
Ketiga, yang kini menjadi indikator pembanding yang penting, adalah kondisi pasar modal. Dalam dunia multinasional kapital, pasar modal sudah memiliki legitimasi yang tinggi sebagai indikator pasar secara keseluruhan di sebuah negara. Karena itu merosotnya Indek Harga Saham Gabungan, Kapitalisasi Pasar yang di alami bursa efek di Indonesia, merupakan indikator penting yang menunjukkan melemahnya kondisi pasar secara nasional. Ini menunjukkan penciutan yang mendasar dari kemampuan Indonesia untuk menggali dana yang ada di masyarakat.
Keempat, faktor yang tentu saja teramat penting adalah kondisi utang luar negeri pemerintah dan swasta, yang kini mencapai 140% sampai 150% dari PDB. Dimana dengan jumlah hutang yang sedemikian besar merupakan kondisi yang sangat buruk yang membutuhkan waktu bernafas dalam bentuk penundaan pembayaran pokok utang dan bunga utang.
Kondisi Perekonomian Indonesia
Telaah situasi perekonomian Indonesia telah banyak sekali dilakukan dengan cara pandang yang berbeda-beda yang sebagian besar saling dapat melengkapi. Ada yang melihat penyebab krisis dari gejala dan mekanisme yang mudah dilihat. Ada pula yang lebih menitikberatkan pada penglihatan partial kaustik yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah jangka pendek, terutama untuk tahap penyelamatan dan berjangka pendek. Ada yang melihat dari pandangan teoritik dan bersifat mendasar yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk perombakan paradigma pembangunan yang dilaksanakan. Ada yang melihat hanya dari sudut pandang ekonomi. Demikian pula, ada pula yang menggunakan pendekatan yang lebih komprehensip, baik dilihat dari segi ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
Situasi moneter dan perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam kesulitan besar yang dirasakan hampir oleh semua sektor ekonomi dan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Keprihatinan adanya pengangguran yang semakin besar terjadi akibat makin lesunya kegiatan ekonomi sehingga terjadi PHK terhadap tenaga kerja, baik yang ada di dalam negeri maupun TKI yang berada di Luar Negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, dan sebagainya. Di samping itu juga terdapat pengangguran dari sisa angkatan kerja yang belum mendapat lapangan kerja sebelumnya dan angkatan kerja baru. Keadaan tersebut menyebabkan tingkat pendapatan penduduk semakin menurun atau kemelaratan semakin meluas, baik di kota maupun di desa. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat semakin lemah dan secara kumulatif melumpuhkan sebagian besar kegiatan ekonomi. Rendahnya daya beli masyarakat juga terjadi karena tingkat inflasi yang merayap naik secara cepat.
Lesunya kegiatan ekonomi meliputi kegiatan pengusaha-pengusaha besar, disebabkan karena jeratan hutang luar negeri, kesulitan bahan mentah impor karena tidak dipercayainya L/C (letter of credit) yang dikeluarkan oleh bank-bank di Indonesia yang sebagian besar mengalami kolaps. Sedangkan pengusaha-pengusaha kecil dan menengah menghadapi kesulitan, selain lesunya pasar juga karena kenaikan harga yang cepat sehingga sulit melakukan kalkulasi ongkos produksi, juga karena ketatnya kredit dan tingginya bunga modal. Pengusaha menengah ada yang mengurangi kegiatan bisnisnya, karena merasa lebih menguntungkan memasukkan modal usahanya ke deposito dengan bunga diatas 50% per tahun (Agustus 1998). Memang ada sebagian petani kita yang justru beruntung karena harga produknya yang diekspor meningkat sangat tinggi (tambak udang, kakkao, kerajinan kayu ukir, dll). Mereka yang beruntung relatif sangat kecil dibandingkan yang semakin menderita.
Perkiraan akan hancurnya perekonomian indonesia sebagian besar sebenarnya telah dapat diperkirakan sebelumnya. Hal ini terlihat pada lemahnya fondasi perekonomian, seperti ketergantungan kita pada dana luar negeri (kredit luar negeri dan investasi asing), Hal lain yang mempercepat kehancuran perekonomian indonesia adalah kondisi perbankan yang amburadul, terutama setelah adanya PAKTO 1988 yang memberi kemudahan pendirian bank sehingga jumlah bank mencapai 240 buah dengan cabang-cabangnya yang bertebaran di mana-mana sehingga BI tidak lagi mamapu mengontrol perbankan. Akibatnya mereka leluasa melakukan pelanggaran dalam mengoperasikan kegiatannya. Kondisi ini membawa akibat, yang juga dirasakan sejak pertengahan 90-an, pada besarnya kredit bermasalah/ kredit macet. Di samping itu juga, KKN yang telah lama berlangsung telah menyebabkan terjadinya kegiatan ekonomi biaya tinggi, tanpa ada yang berani melakukan koreksi, bahkan cendrung ikut terlibat di dalamnya.
Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang menyenangkan sekaligus menantang. Seorang yang ahli di bidang manajemen keuangan akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan seperti : corporate financial mangers, bank, real estate, perusahaan asuransi dan sektor pemerintahan yang lain, yang sangat memungkinkan untuk mengembangkan karirnya.
Banyak usaha baik yang berskala besar maupun kecil, apakah bersifat profit motif maupun non profit motif akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan. Keberhasilan ataupun kegagalan usaha hampir sebagian besar sangat ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan. Dengan kata lain masalah yang timbul dalam setiap organisasi berimplikasi terhadap bidang keuangan.
Adapun masalah sering timbul dan dihadapi oleh seorang manajer keuangan adalah :
• apakah investasi itu profitable?
• dari manakah dana yang diperlukan untuk pembiayaan investasi harus diperoleh?
• seberapa besar uang kas yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas usaha?
• kredit macam apa yang kan diberikan kepada para langganan?
• berapa besar persedian yang harus dipertahankan?
• haruskah laba yang diperoleh itu dibagikan atau ditahan untuk diinvestasikan kembali?
• dan lain-lain
Sebelum membicarakan konsep keuangan lebih lanjut, perlu diketahui terlebih dahulu fungsi seorang manajer keuangan. Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, manajer keuangan harus dapat melakukan fungsi-fungsi dari seorang manajer keuangan, yang antara lain menyangkut
a. Bagaimana Memperoleh Dana (raising of fund)
Untuk melaksanakan kegiatan perusahaan finansial manajer harus dapat menentukan jumlah dana yang tersedia dan dapat menentukan dari mana sumber dana itu diperoleh. Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan maka sumber dana dapat diperoleh dari dua sumber yaitu Dari dalam perusahaan sendiri (sumber dana intern) dan Dari luar perusahaan (sumber dana extern).
Dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah dana atau funds yang berbentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan terdiri dari berbagai jenis antara lain : keuntungan yang ditahan, penyusutan, saham pemilik dan lain-lain.
Sedangkan dan yang berasal dari luar perusahaan terdiri atas dua golongan yaitu sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek dapat diperoleh dari antara lain : kredit dagang, kredit bank, surat-surat berharga, dll.
Sedangkan sumber dana jangka panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain :
Pinjaman Obligasi
Pinjaman obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang, yang mempunyai nilai nominal tertentu.
Pinjaman Hipotik
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana kreditur diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak dan apabila si debitur tidak memenuhi kewajibannya maka barang tersebut dapat dijual dan dari hasil penjualannya dapat menutupi tagihannya.
b. Bagaimana Menggunakan Dana (use of fund)
Dana merupakan satu alat yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Perusahaan yang kekuarangan dana tentu akan sulit untuk berekembang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingini oleh perusahaan, sebaiknya manajer keuangan harus dapat merencanakan penggunaan dana dengan sebaik-baiknya.
Dana dapat diinvestasikan dalam aktiva tetap dan dapat juga dalam aktiva lancar. Perusahaan yang lekakukan investasi dalam aktiva tetap, mengharapkan kembali dana yang telah ditanamkan dalam aktiva tersebut dalam jangka waktu lebih satu tahun, sedangkan dana dalam aktiva lancar, diharapkan kembali dalam jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun.
Didalam penggunaan dana dalam satu perusahaan, manajer keuangan harus memperhatikan penggunaan dana tersebut dan dari mana sumber dana diperoleh. Apabilas suatu perusahaan hendak menggunakan dana dalam aktiva tetap, maka perusahaan akan memilih sumber dana jangka panjang. Sedangkan sebaliknya apabila dana diinvestasikan dalam aktiva lancar maka perusahaan akan memilih sumber dana jangka pendek.
Manajer Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pada tahun lima puluhan perhatian maanajer keuangan lebih tercurah pada konsep nilai sekarang, konsep ini mendorong manajer untuk memperluas tanggung jawab serta perhatiannya terhadap pemilihan proyek-proyek investasi modal.
Sekarang ini faktor eksternal meningkat pengaruhnya terhadap pengambila keputusan manajer kauangan. Perubahan teknologi, persaingan bisnis yang semakin ketat, tingkat inflasi dan tingkat bunga yang cepat berubah, perekonomian dunia yang semakin tidak menentu (adanya masalah globalisasi, usaha-usaha mencari tata perekonomian dunia yang baru), serta perhatian yang etis terhadap masalah keuangan tertentu harus diperlakukan dengan dasar-dasar pedoman umum. Apalagi cara-cara kuno untuk melakukan pekerjaan tidak lagi cukup baik untuk saat ini, karena pada zaman sekarang ini dimana perubahan dapat terjadi secara cepat, cara yang kuno menjadi cepat usang dan tidak cocok lagi. Jadi para manajer keuangan harus mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan perusahaan yang dipimpinnya dapat bertahan terus.
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik.
Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, manajer keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
PENUTUP
• Manajemen Keuangan adalah Pengelolaan uang dalam suatu organisasi, apakah itu organisasi pemerintah, sekolah, rumah sakit, bank, perusahaan dan lain-lain.
• Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, seperti perubahan teknologi, persaingan bisnis yang semakin ketat, tingkat inflasi dan tingkat bunga yang begitu cepat berubah, perekonomian dunia yang semakin tidak menentu dengan adanya globalisasi (usaha-usaha mencari tata perekonomian dunia yang baru).
• Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal.
• Jadi melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Sumber :
http://www.angelfire.com/linux/rf0/data/Peranan_Manajer_Keuangan.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar